Yogyakarta – Jogjinawi merupakan kelompok petani binaan BMT Beringharjo. Kelompok ini menjadi peserta program penerima manfaat atas alokasi dana ZIS yang dihimpun oleh ULAZ MKU Unit Beringharjo. Pada mulanya Jogjinawi hanya sebatas pemberdayaan pertanian, namun pada perkembangannya telah merambah pada produksi pupuk organik dari kotoran sapi.
Sebagai sebuah program, BMT Beringharjo tidak memperlakukan para penerima manfaat sebatas sebagai okyek saja, namun juga sebagai subyek yang berperan penting dalam kesuksesan program tersebut. “Kita tidak menganggap petani sebagai obyek, tapi sama-sama subyek, sehingga untuk program ke depan mereka juga ikut kita libatkan,” kata Bapak Ahmad Paryanto, Manager Divisi Baitul Maal BMT Beringharjo dalam tiap kesempatan.
Oleh karena itu, memasuki 2024 yang tinggal sebentar lagi, BMT Beringharjo mengadakan sarasehan untuk menyamakan tekad dengan Kelompok Jogjinawi. Terlebih program ini telah dianugerahi sebagai Juara 1 dalam ajang Indonesia’s SDGs Award 2023 sehingga tahun berikutnya diharapkan tidak hanya sustain, namun juga ada improvement. Sarasehan yang diadakan pada Hari Selasa, 26 Desember 2023 di Resto Bebek Bacem Seyegan ini dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus BMT Beringharjo, Ibu Mursida Rambe, dan PPL Pertanian Kabupaten Sleman, Ibu Maryanti, S.P. “Kita harus menyamakan langkah untuk lebih baik lagi kedepannya. BMT (Beringharjo) maju, petani sejahtera,” kata Bu Rambe menyemangati tidak kurang dari 30 petani yang hadir.
Semoga Program Jogjinawi bisa menjadi salah satu ikhtiar dalam menjaga ketahanan pangan. Sudah saatnya petani Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan semakin banyak generasi muda yang mau kembali terjun di sektor pertanian sehingga hal ini bisa ikut memeratakan sebaran demografi tidak hanya di kota saja.