MURSIDA RAMBE PAPARKAN PRAKTEK BAIK BMT BERINGHARJO DI THE 8TH ANNUAL ISLAMIC FINANCE CONFERENCE

Jakarta – Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan konferensi rutin tahunan untuk keuangan syariah. Bertempat di Ruang Mezzanine Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, The 8th Annual Islamic Finance Conference digelar. Acara yang diadakan 2 hari berturut-turut pada Kamis-Jum’at, 3-4 Oktober 2024 ini dihadiri oleh stakeholder dari seluruh kalangan mulai dari pembuat kebijakan, ekonom, akademisi, hingga praktisi. Konferensi ini memiliki tujuan untuk berdiskusi dan tukar informasi antar akspertis yang hadir. Berkesempatan hadir dan menyampaikan outlook di hari kedua selaku Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani.

Pada ajang bergengsi tahunan ini, Ketua Pengurus BMT Beringharjo, Ibu Mursida Rambe, berkesempatan menyampaikan paparan tentang praktik baik yang dilakukan oleh koperasi syariah yang genap memasuki usia ke-30 tahun ini. “Tabligh, amanah, fathonah, dan sidiq, sebagaimana sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah SAW inilah yang bisa menyelamatkan lembaga keuangan,” kata Bu Rambe dalam paparannya.

Konferensi ini sedikit banyak juga merupakan tindak lanjut atas Khadijah Project, sebuah womenpreneurship dari Islamic Development Bank. Di Indonesia program ini dilaksanakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan yang bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB). Di Indonesia, program ini akan mencakup empat bidang aktivitas utama, yaitu:
1. Integrasi keuangan syariah ke dalam pembaruan Strategi Nasional Inklusi Keuangan untuk wanita
2. Integrasi pemberdayaan perempuan ke dalam Masterplan Ekonomi Syariah berikutnya (MEKSI Baru)
3. Dimasukkannya indeks syariah dalam pengumpulan dan pelaporan data yang disaggregasi berdasarkan jenis kelamin
4. Pengembangan dan penerbitan produk ekuitas dan keuangan syariah komersial untuk perempuan (SCF Syariah)

KNEKS tertarik dengan pola yang dilakukan oleh BMT Beringharjo dimana 49% anggota pembiayaan adalah kaum Perempuan. Tidak hanya itu, BMT Beringharjo juga mengurus semua segmen di mana golongan lemah diberdayakan oleh Baitul Maal, sedangkan golongan yang telah berdaya didampingi oleh Baitul Tamwil. Semoga akan semakin banyak lagi pelaku praktik baik untuk membangkitkan ekonomi Indonesia.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *