Baitul Maal Giatkan Ekonomi Produktif

Baitul Maal

Sesuai dengan identitasnya, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) setidaknya memilki dua program penting, yakni Maal dan Tamwil. Demikian pula yang menjadi program BMT Beringharjo. Baitul Maal lebih banyak diaplikasikan untuk kegiatan sosial melalui penghimpunan dana yang bersumber dari zakat, infaq, shodaqoh, hibah, wakaf dan lainnya dengan orientasi pada kaum dhuafa. Sedang Baitul Tamwil merupakan program simpanan dan pembiayaan yang memiliki nilai profit melalui sistem bagi hasil.

“Khusus untuk Baitul Maal, kami memakai aturan main sesuai syariah untuk penyaluran pada delapan asnaf. Namun demikian tetap kami upayakan berkomitmen 70 persen dana sosial yang berhasil dihimpun disalurkan untuk ekonomi produktif. Sisanya untuk kegiatan sosial, seperti droping air, tebar kurban dan lainnya,” tutur Direktur BMT Beringharjo Mursida Rambe dijumpai KR di kantornya, Senin (28/9). Hingga saat ini dana ZISWAF yang terhimpun di BMT Beringharjo mencapai Rp 4,9 miliar. Dana tersebut sudah disalurkan sebesar Rp 4,4 miliar. Terdapat 32 kelompok di 14 kecamatan di DIY yang memperoleh pendampingan ekonomi produktif melalui Baitul Maal BMT Beringharjo ini. “Termasuk ada Angkringan Simbah Harjo sebanyak 166 buah di DIY dan 18 buah di luar DIY. Ada juga pemanfaatan tanah wakaf untuk ternak ikan lele yang dimanfaatkan 3 kelompok terdiri 18 kolam yang hasil panennya mencapai 2,5 ton,” sebut Mursida.

Langkah yang diambil ini menurut Manager Baitul Maal BMT Beringharjo Rubi Utami Varalin menjadi pembeda dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) yang memang lebih konsen pada bidang sosial kemasyarakatan. Meski demikian, sektor ekonomi produktif yang dijalani tersebut tetap berpegang teguh pada prinsip syariah guna mewujudkan rahmatan lil ‘alamin. “Sehingga diharapkan melalui program ini bisa mengentaskan kemiskinan dengan proyeksi angka yang nyata,” ucap wanita yang disapa Uut tersebut.

Alur yang dibangun melalui Baitul Maal ini juga disusun sedemikian rupa secara berkesinambungan, berdasar tingkatan hingga nantinya mencapai tahapan Baitul Tamwil. Caranya dengan melakukan pendampingan ekonomi kepada masyarakat yang bergabung dalam program BMT Beringharjo.(M-5)-k

(Sumber Tulisan : Kedaulatan Rakyat, Selasa Legi, 29 September 2015)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *